Selasa, 22 Desember 2015

BEHIND THE SCENE "ETERNAL FLAME"




Kami dan hasil karya kami.

Bermula dari perlombaan penulisan outline yang diadakan oleh Elex Media, di bulan Januari 2015. Saya yang belum 'ngeh' membuat outline seperti apa, akhirnya gooling. Syaratnya outline tersebut harus menggambarkan kisah yang romantis. Walaah, harus menggali segala ingatan tentang semua kenangan yang romantis, hehe. Akhirnya nekad ikutan di deadline yang sudah mepet Namun Alhamdulillah, dipilihlah 50 outline yang dianggap baik untuk mengikuti Workshop Penulisan.. Dari 50 peserta terpilihlah 3 kelompok outline terbaik dengan tema playlist dan setting sebuah kota yang ada di Indonesia atau luar negeri.


Dan inilah kami, 5 penulis cewek keceh itu dengan karya kami yang akan lauching tanggal 30 November 2015.Dan inilah kami, 5 penulis cewek keceh itu dengan karya kami yang akan lauching tanggal 30 November 2015.
Mungkin takdir yang mempertemukan kami dalam sebuah event penulisan. Mungkin saat itu, semesta sedang berbahagia, sehingga kami bisa masuk dalam kelompok dua dan menyusun outline bersama.Tidak saling kenal, namun harus memberikan pendapat untuk 'warna' materi yang sama. Tentu sulit, karena kami memiliki gaya penulisan yang berbeda.Tidak menyangka, kami menjadi salah satu kelompok yang terbaik. Mungkin pada awalnya kami tidak berharap, kami takut tidak memiliki perfom yang terbaik.Namun, lagi-lagi takdir berkata lain. Kami hanya diberi waktu beberapa bulan untuk dapat menghasilkan sebuah karya yang terbaik. Tiga orang berada di Jakarta, satu orang di Cirebon dan satunya berada di Semarang. Kami mengolah masing-masing satu tokoh yang harus bisa menyatu dengan tokoh yang lain.Untunglah, ada sebuah teknologi yang mendukung 'kerja sama' kami melalui online. Namun tetap, kami masih 'kaku' menyatukan satu warna dengan gaya penulisan yang masing-masing berbeda.Gesekan tentu saja ada, namun dengan cool gaya ketua genk yang keren Mba Kristina Yovita sekaligus merangkap editor yang habis-habisan mengupas naskah masing-masing anak buahnya. Buatku ini amazing, bisa berkolaborasi dengan para penulis cewek yang keren. Bisa banyak belajar mengenai ide, EYD, mengolah bahan sampai memberikan polesan yang keren untuk sebuah cerita, buatku adalah sebuah pengalaman yang luar biasa.Namun, 'perjuangan tidak hanya sampai di sini, bagaimana ketika naskah sudah jadi sesuai dengan target yang ditetapkan mba editor yang keceh, mba Afrianty Pramika Pardede. Begitu dipelajari dan dianalisa beliau, tetap harus dirombak sana-sini. Sebagai penulis kudu tahan banting, tidak boleh hopelessly. Karena toh itu demi kebaikan bersama, demi menghasilkan sebuah karya yang keren.

Dan yang paling penting bagaimana seorang penulis dapat menjual karyanya dengan baik. Dan ini tugas terberat kami. merancang strategi promo dan pemasaran dengan optimal, hehe...Beda dengan jaman dulu saya sebagai penulis, nggak kepikiran kudu memiliki keahlian dalam bidang marketing ini.Hayuk, kita syukuran Mba Kristina Yovita, Naya Corath, Nurisya Febrianti dan Susi Lestari, merayakan kesuksesan kita dalam 'mengesampingkan' ego masing-masing sebagai penulis dalam 'menyatukan sebuah 'warna' yang indah, kebersamaan dan persahabatan yang baru.


Eternal Flame ini menceritakan tentang 3 cowok yang lagi baper karena cinta.
Edo : pemain biola, ditinggal mati oleh ceweknya, nggak bisa move on selama berbulan-bulan, sampe jadi pengamen di stasiun.

 
Dimas : eksekutif muda yang udah pacaran lama sama cewek beda suku. Ibunya menentang hubungan itu karna ceweknya itu nggak mau jadi ibu rumah tangga.

Satria : pengawal kereta api, jatuh cinta sama mahasiswi yang tiap hari dia liat di kereta api, tapi nggak berani ngungkapin cinta. 
Mereka punya masalah masing-masing tetapi akhirnya saling berhubungan. saling terkait satu sama lainnya. 

Bagaimana Edo akhirnya bisa move on? Karna hatinya udah nggak mau tau lagi tentang cinta.
Bagaimana Dimas menyelesaikan masalahnya? Kedua wanita itu, ibu dan ceweknya, sama berharganya bagi dia. Dimas nggak akan pernah mau melukai salah satu dari mereka. 
Bagaimana Satria mengakhiri galaunya? Di saat dia punya keberanian buat nyatain cinta, cewek incerannya menolak cintanya. Duh! Mundurkah Satria?
Semua jawabannya ada di novel Eternal Flame ini. Jalan keluar yang ditempuh oleh 3 orang itu benar-benar nggak terduga.

*****

Rabu, 16 Desember 2015

Di Balik Layar KumCer Be My Valentine


Sebagai penulis yang sudah menghasilkan beberapa karya berupa cerpen remaja yang semuanya pernah dimuat di majalah Kawanku era tahun 90-an.
Ketika itu bentuk majalah Kawanku belum se-minimalis sekarang. Dan tahun-tahun 90-an satu edisi majalah bisa memuat beberapa cerpen sekaligus. Bandingkan sekarang, yang 'lapaknya' makin berkurang untuk ruang fiksi.



Alhamdulillah, saya selalu mengumpulkan karya-karya saya yang pernah dimuat itu dalam bentuk Kliping Kumpulan Cerpen. Kemudian timbul ide, bagaimana jika saya bukukan saja 10 buah cerpen saya yang pernah dimuat di Kawanku. Ke-10 cerpen tersebut adalah:
1. Be My Valentine sebagai Cerita Utama
2. Kembang Mawar Buat Alin
3. Denise
4. Elegi Buat Uli
5. Diet Ala Ara
6. File Hantu (satu-satunya yang dimuat di majalah Anita)
7. Penyesalan Tasya
8. Surat Dari Ade
9. Cerita Cinta
10. Rahasia hati Riri