Minggu, 17 April 2016

Menanti Pagi


Apa yang diharapkan ketika senja telah datang? Apa sama dengan pengharapan yang lalu, ketika hari berganti temaram. Saatnya merangkaikan mimpi. Bermimpi tentang hari yang indah, tentang sebuah waktu yang bernama pagi yang memberikan wangi kopi dan harum bawang goreng menaburi sepiring nasi ulam.
Ketika kapal-kapal tua tidak lagi menjanjikan hasil, mungkin bermimpi adalah pelarian dari rasa kekecewaan yang menumpuk bertahun-tahun.
Ketika langit telah kelam, lantai kapal telah lembab oleh air laut, masih bisakah terpakai untuk merajut mimpi di atas bantal yang telah menipis.
Menanti pagi begitu indah, walau kenyataannya pahit.
Tidak ada secangkir kopi ataupun sepiring nasi ulam.
Hanya desiran angin yang menemani perut yang masih kosong sejak semalam...

0 komentar:

Posting Komentar