Perkenalkan
nama saya Dian Novianti. Namun saya lebih dikenal dengan nama pena saya Dheean
Reean. Saya berprofesi sebagai dosen sejak tahun 1996 sampai sekarang. Sebelumnya, saya pernah menekuni dunia
penulisan. Namun karena kesibukan, saya sempat vakum cukup lama.
Boleh dibilang
tahun 1993-1996 adalah masa-masa produktif saya ketika itu. Saya pernah
memenangkan lomba Penulisan Cerita Pendek di majalah Anita Cemerlang tahun
1995. Alhamdulillah, saya rajin mengarsipkan tulisan-tulisan saya yang jika
dijumlahkan sudah mencapai 48 cerita pendek yang sudah dipublikasi di beberapa
media cetak dalam kurung waktu 3 tahun.
Saya
tidak menyangka betapa maraknya dunia penulisan saat ini. Dengan adanya
kemajuan teknologi informasi membuka peluang terbuka lebar untuk
penulis-penulis pemula untuk mengembangkan sayapnya.
Bagaimana
dengan saya? Saya penulis jadul, yang ingin kembali terjun ke dunia ini dan
bersaing kembali dengan penulis-penulis muda yang lebih dulu eksis dibandingkan
saya.
Saya
mencoba kembali dari titik nol. Saya mengikuti beberapa komunitas penulisan dan
pelatihan penulisan baik yang free
maupun yang bayar. Dimana teknik dan gaya penulisan saat ini sangat jauh
berbeda dengan tahun 1990-an. Pantang menyerah, saya banyak belajar kembali menjadi penulis.
Semua indah
akan pada waktunya. Keberanian saya
untuk mencoba kembali peruntungan di dunia penulisan ini berbuah manis.
Akhir tahun 2014, saya mencoba membuat kumpulan cerpen saya
yang pernah dimuat di beberapa media massa melalui penerbitan indie dan dilanjutkan novel yang saya
tulis hanya dalam waktu satu bulan karena mengejar promo yang ditawarkan
penerbitan itu. Not bad, walau novel sederhana, namun
yang terpenting
saya memiliki keberanian untuk mencoba
menulis 200 halaman dalam waktu 30 hari.
Alhamdulillah, responnya cukup baik karena banyak
juga pembaca yang bersedia membeli
buku-buku saya,
yang pada akhirnya bisa menutupi
biaya produksi kumpulan cerpen dan novel
tersebut.
Awal tahun
2015, dan keajaiban itu datang berturut-turut ketika saya dinyatakan ‘lulus’
untuk mengikuti sebuah pelatihan penulisan novel romantis yang diadakan sebuah
penerbit mayor, Elex Media. Dan Alhamdulillah, pengajuan outline novel kelompok
saya lulus dan kami berhak untuk mewujudkan outline tersebut dalam bentuk novel
romantis. Saya juga mengikuti analogi buku dengan tema cerita romantis di bulan
November.
Namun tentu
saja, saya masih ingin terus banyak belajar. Karena saya memulainya dari sebuah
titik nol, titik yang terbawah dalam dunia penulisan yang pernah saya tekuni.
Saya belajar menulis cerpen dewasa dengan penulis senior dengan metode pembelajaran yang sangat keren menurut saya. Sesuatu yang baru
buat saya, karena selama ini saya hanya menulis untuk segmen remaja. Dan
Alhamdulillah, tawaran terus berlanjut. Akhir bulan ini saya diminta menjadi narasumber
di kegiatan creative writing di sebuah SMA di Jakarta. Dengan syarat, saya
sudah memiliki buku. Bayangkan jika saya tidak memanfaatkan momen yang muncul
di hadapan saya.
Buat saya hal ini hanya mimpi, bisa terjun kembali di dunia yang amat saya cintai. Dan
saya bersyukur, bisa kembali ke dunia ini dan memiliki teman-teman penulis yang
sangat mendukung dan memberikan motivasi saya untuk terus menulis. Teman-teman
yang walau hanya dikenal di dunia maya, namun ketulusan mereka membuat saya
menemukan ‘keluarga baru’.
Teruslah
menulis dari hati, dan rasakan kenikmatannya. Karena menulis bisa sebagai
ekspresi jiwamu. Terima kasih.
*****
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Tulisan Pendek di Blog #BeraniLebih bersama Light of Women.
Akun FB : Dheean Reean
Akun Twitter : @dheean_rheean
0 komentar:
Posting Komentar