Senin, 26 Januari 2015

PULANG




Pulanglah, Nak...
Senja sebentar lagi datang
menghampiri kita dalam kebingungan.
Langkah kita pun semakin berat,
memandang dari kejauhan
rumah kita yang tenggelam pepohonan.
Mungkin sudah tersedia di atas meja
nasi urap kesukaanmu,
yang dihidangkan emakmu.
Mungkin hanya itu tersedia,
untuk energi esok hari.
Air mata ini sudah kering,
terombang-ambing dalam ketidakpastian.
Mereka tak akan tahu,
bahwa emakmu tidak punya beras
dan gula untuk menyeduh teh esok pagi.
Jadi nikmati saja,
pohon-pohon tebu yang bergoyang ditiup angin
dan rasakan aromanya
sebagai pengganti gula
dalam cangkir tehmu esok pagi...

0 komentar:

Posting Komentar