Minggu, 18 Januari 2015

RENTANG JARAK




Kupikir dulu,
rentang sebuah jarak yang memisahkan kita
menjadi dua part yang berbeda,
hidupmu dan hidupku sendiri.
Puluhan tahun kita jalani tanpa ada sedikit pun kabar berita.
Namun kini,
rentang jarak itu semakin dekat,
namun tetap ada sebuah dinding pemisah,
yang membagi dua part,
kehidupanmu dan kehidupanku sendiri.
Hari-hari kita lalui dalam kebisuan.
Mungkin Tangan Tuhan
yang kelak akan memperpendek kembali sebuah rentang jarak ini.
Namun apakah akan mempengaruhi pagi-pagi kita esok?
Jika sebuah dinding pemisah
masih begitu kuat membuat sebuah diksi untuk hidup kita
dan kita jalani tanpa warna-warni kehidupan yang lalu....

0 komentar:

Posting Komentar