Jumat, 27 Juni 2014

Butiran Air Mata



Tidak bisakah kau menahan air mata agar tidak terjatuh membasahi pipimu?
Katamu, air matamu terjatuh karena tak terbendung lagi kesedihanmu.
Kalau kau menyesali hari-harimu yang telah terlewat,
mungkin sudah terlambat,
dia tidak akan muncul bersamaan dengan pagi barumu.
Jika kau hitung berapa lama kesedihan itu akan singgah?
jawabannya akan sesulit, berapa banyak tawa yang sudah kau berikan?
Waktu yang telah lewat, tidak akan tergantikan oleh impian-impianmu?
Jadi, nikmati saja keindahan angin yang menderu senja ini,
menerbangkan daun-daun yang berguguran,
karena siapa tahu, senja ini akan menjadi senja yang terakhir untukmu...

0 komentar:

Posting Komentar