Sabtu, 29 November 2014

Pagi dan Secangkir Kopi







Cahaya mentari yang temaram membangunkanmu dari mimpi semalam.
Mimpimu berkisah tentang sebuah paket kenangan
yang telah terkirim padanya,
dan kau bahkan sudah apa lupa isinya.
Kau mencoba tersenyum,
menatap pagi barumu yang sendu.
Hujan semalam, membuat mentari enggan muncul dari peraduannya.
Warna langit sedikit kelabu, dengan kumpulan kapas bergerak lambat
bahkan burung-burung enggan terbang,
masih asyik bercengkraman di dahan pohon yang basah.
Namun, daun-daun berseri-seri oleh basah hujan semalam
meliuk-liuk ditiup angin pagi,
menebarkan keceriaanya pada kuntum-kuntum bunga
yang masih menggeliat malas.
Kamu menikmati pagi yang mendung
dengan secangkir kopi pahit kesukaanmu.
Kamu tahu, hidupmu tak pernah sempurna,
namun kamu bersyukur,
masih bisa menikmati pagi baru untukmu
dengan secangkir kopi untuk mengusir lara dalam hatimu...

0 komentar:

Posting Komentar