Sabtu, 22 November 2014

Secangkir Kopi





Secangkir kopi ini kuhidangkan atas nama cinta,
namun mengapa kau diam saja?
Apakah aroma sudah berubah?
Atau komposisinya sudah tak lengkap lagi?
Hanya ada kopi hitam, tanpa gula.
Maaf, hanya ini yang bisa terhidang
di lantai rumah kita yang hanya beralas semen,
sembari kau kipas-kipas uap panasnya,
kutahu itu hanya pelepas kekecewaanmu,
karena tak ada lagi yang lain,
murni hanya ada secangkir kopi pahit tanpa gula...

0 komentar:

Posting Komentar