Sabtu, 27 Desember 2014

AIR MATA IBU



Jika air mata ini mengalir di pipinya yang keriput,
yakinlah bumi akan ikut mencurahkan tetesan hujan
membasahi tanah-tanah coklat yang kering.
Mungkin jiwamu pun telah kosong,
sampai membuatnya bersedih,
tak ingatkah kau, dia telah mempertaruhkan nyawanya untukmu.
Betapa tangan kuatnya telah mengajarmu berdiri, berjalan dan mengantarmu
menjadi sebuah sosok manusia.
Jadi sampai kapan kau biarkan dia menangis,
mungkin air matanya telah mengering,
tertiup angin yang berhembus perlahan.
Mencoba mendinginkan kebekuan hatimu
dan kau akan menyesal, tak akan ada lagi senyum untukmu...

0 komentar:

Posting Komentar