Selasa, 16 Desember 2014

SEPOTONG FRAGMEN





Tangan Tuhan telah menggerakkan kita bertemu pada sebuah senja yang indah, ketika kau coba melemparkan senyum. Kita berdebat seru tentang kehidupan yang akan datang. Bagi kita masa itu adalah masa yang indah, dimana kita belum mengenal bentuk dunia yang sesungguhnya. Dimana kita hanya mengenal tawa dan canda.
Lalu kau isyaratkan suatu rasa dari balik tatapanmu. Aku mencoba menghindar, karena aku masih memiliki mimpi yang lain, yang tak bisa kubagi untukmu. Kau lalu kecewa, pergi dengan langkah-langkah panjangmu. Meninggalkan aku dengan hanya ditemani sepotong senja yang tersisa, sebelum malam menjelang.
Jika kini kita bertemu lagi, mungkin kisahnya sudah berbeda. Kita telah memiliki sebuah peran dalam sepotong fragmen. Aku tahu, kau selalu mencoba menghindar. Namun kau lupa, Tangan Tuhan pula yang menggerakkan kita bertemu lagi dalam pagi yang baru...

0 komentar:

Posting Komentar